*disclaimer: segala yang tertulis di sini berdasarkan suasana hati dan pengamatan sepihak

**peringatan: di bawah ini mengandung spoiler


Akhirnya sampai juga di hari Minggu malam, 14 Februari 2021. Hari yang dinanti-nanti bagi segenap 'anti-fan' Mr. Queen seantero bumi. Hari yang sejak memasuki episode 17 membuat perut meliuk-liuk karena "character development" alias pengembangan tokoh yang drastis.


"Mama" atau sang ratu yang diperankan oleh Shin Hye-sun dikabarkan hamil di akhir episode 16 padahal dalam tubuhnya masih roh Jang Bong Hwan yang mati-matian menolak didekati pria mana pun. Pencinta wanita itu malah harus menanggung segala liak-liuk nuansa hati sebagai bumil (ibu hamil). Sehingga di cuplikan episode selanjutnya, sungguh menggugah rasa penasaran  penonton yang siap meledak seandainya saja harus dipendam lebih lama dari 6 hari.


Episode 17 pun tiba. Tak tertampik, So Bong (julukan sosok So Yong yang masih dirasuki Jang Bong), menjadi lebih manja pada raja, lebih uring-uringan, dan lebih feminin. Meski berbagai diskusi anti-fan menangkap itu "bawaan jabang bayi", entah mengapa kesan "fan-service" yang diberikan crew di balik layar kelewat memaksa. Semacam ingin menarik histeria penonton semata. Tanpa substansi plot mau dibawa ke mana.


Tiba-tiba karakter kokoh tak tertandingi Jang Bong sebagai si kancil nyaris lenyap dan berubah Hello Kitty. Padahal alur sedang membutuhkan sosok tegar kala itu. Bukan bermaksud "toxic masculinity", pria dilarang meluapkan perasaannya; boleh saja. Sayangnya perasaan yang dipaparkan ke penonton adalah perasaan haru-biru romantisme. Dan itu tentu jauh sekali dari karakter Jang Bong yang disuguhkan di 1 hingga 16 episode sebelumnya.

Singkat ceracau,


Memang ada (entah tak terhitung oleh jari) adegan-adegan romantisme So Bong terhadap Cheoljung setelah episode 6, yang menghadirkan kembali dunia modern Jang Bong ke layar di mana dia sempat pulang ke tubuhnya namun dalam keadaan vegetasi.


Tak berselang lama, Jang Bong ditarik lagi ke masa Joseon. Selain ingatan So Yong yang lambat-laun menjadi miliknya juga, perasaan berbunga-bunga menatap Cheoljung pun kerap muncul kemudian.


Namun, perasaan penuh bunga itu terus ditepis tak lain tak bukan oleh Jang Bong sendiri, sang roh penguasa tubuh So Yong. Dan berlangsung hingga 11 episode selanjutnya. Lalu datanglah episode 17 dan si Hello Kitty Jang Bong mendadak dijejalkan ke mata penonton.


So Bong jadi ingin terus dekat dengan Cheoljung, kali ini tanpa pertikaian bathin. Kedodoran jelas kedodoran. Apesnya, "fan service" kedodoran di episode 17 ini masih belum apa-apa dibandingkan episode selanjutnya: 18.

Alur membuat Cheoljung dipaksa Byeong-in (sepupu angkat So Yong) untuk turun tangan sendiri ke medan perang, rupanya itu hanya kail agar Cheoljung keluar istana dan klan Kim siap menyusun segala strategi demi mengembalikan tahta.


Sehingga istana hampa tanpa kehadiran Cheoljung—di mata So Bong. Berulang kali penyuguhan So Bong galau sana-sini akibat Cheoljung tak di lokasi. Pertanyaannya, apa titik balik Jang Bong membayangkan Cheoljung yang romantis di hari-hari sebelumnya? Itu So Yong kah? Jang Bong kah?

Atau bagaimana?

Apakah Jang Bong sudah menerima kondisi barunya sebagai perempuan, menirukan serial China aslinya? Namun serial tersebut lebih terang-terangan menyuguhkan character development sang pria modern; ada percakapan bathin bahwa roh pria menerima nasib sebagai perempuan. Sayangnya, Mr. Queen tidak menganut paham tersebut. Dan terus kucing-kucingan dengan interpretasi penonton.


Bila berbagai teori bertebaran meyakinkan roh So Yong bersanding dengan Jang Bong, lantas apa fungsi simbolis roh So Yong yang tenggelam ke dasar danau di episode 13?


Jika ingin menganut open interpretation seharusnya adegan ini ditiadakan. Seyogyanya konsistensi memang harus selalu ada dalam bercerita. “Roh So Yong telah pergi” diperkuat dengan kemarahan So Bong saat Cheoljung menyatakan perasaannya di episode 14.


"So Yong sudah mati malam itu. Kita tidak punya masa depan karena aku tidak bisa memaafkanmu," tegas So Bong.

Meninggalkan Cheoljung dalam keheningan, menatap punggung ratunya menjauh.

Sampai sini, Mr. Queen masih terasa ditata begitu rapi dan seolah tahu ke mana benang merah akan berhenti menjelujur.


Tapi rupanya salah.


Tingginya rating dan hiruk-pikuk penonton mungkin menyilaukan mata para penyusun skenario—atau jika tidak silau, ya mereka sebatas resah saja mencari ending. Kami para penulis biasa menyebutnya writer's block. Sering terjadi~~ tapi tetap saja tidak bisa dimaklumi.


Pengadaan adegan tuan Han yang akan dikebiri di episode 15 juga rupanya tidak berfungsi apa-apa di episode akhir. Sekretaris Han di dunia modern masih utuh meski katanya alur hidup Jang Bong bergeser.


Ini lebih absurd lagi.


Penegasan "kehidupan Jang Bong juga berubah seiring keberhasilan Cheoljung mengubah nasibnya" malah tanpa benang merah. Masih mending kalau benangnya ruwet. Ini pedot.


Putus tanpa sisa.


Kira-kira begini:

Episode 15 dimunculkan adegan kocak si penuang racun Han dijatuhi keputusan kebiri, agar tidak lahir klan Han baru.


Episode 20 yang juga sebagai episode akhir tidak membuktikan adegan ini. Sama. Sekali.

Han masih ada justru yang berubah adalah jalan cerita Jang Bong terjatuh ke kolam akibat dicekik Han, bukannya dikejar dua detektif.

Absurd. Sungguh.


Semakin absurd kala menit sudah menunjukkan 45 yang itu artinya tidak akan lebih dari 30 menit ke depan tamat menyapa. Namun serpihan-serpihan puzzle yang KYY alias koyok yok-yok o (tampak oke di awal) di episode-episode terdahulu tidak dibuntu. Puzzle itu masih lubang dan tak tersusun membentuk gambaran utuh:


- Apa hubungan Cheoljung yang tak putus asa dengan Jang Bong Hwan yang memasang CCTV? Bagaimana benang merah sejarah 200 tahun lalu dengan taktik Jang Bong tersebut bersangkutan? Apa fungsi adegan Han era Joseon dikebiri bila sekretaris Han era modern masih lahir?


Takdir hidup Jang Bong seharusnya memang berubah, seiring kebarbaran yang dia lakukan di era Joseon, tanpa perlu menghadirkan sekretaris Han. Sehingga bisa menjadi sambungan dialog So Bong yang tak ingin Han punya keturunan. Jang Bong tetap bisa menuntas kasus korupsi tanpa adanya sosok antagonis bernama Han. Toh inti dari semuanya bukan Han melainkan nilai-nilai luhur kepemimpinan Cheoljung. Tentu plot begini lebih masuk akal dan punya benang merah dibanding plot yang sudah disuguhkan.


- Apa fungsi interview (episode 1) saat wartawan bertanya, "Seperti yang Anda sebutkan tadi, Anda menjadi chef termuda di istana—"

Lalu Jang Bong menyahut kilat, "Saya chef pertama."

Yang tentu saja memunculkan keheranan kilat pula dari si wartawan, "Apa?" Karena jelas bukan Jang Bong chef pertama istana.


Kecuali ... "pertama" yang dimaksud Jang Bong adalah era Joseon. Memang dia 'perempuan' pertama yang dibolehkan masuk dapur kerajaan sekaligus berkuasa di balik kepulan asap kompor.

Seandainya adegan interview ini dihadirkan kembali di episode akhir, setidaknya lubang-lubang puzzle yang belum terisi tidak terlalu besar.


- Entah apa tujuan penulis tidak memberikan kissing scene sebagai penutup, padahal So Yong sebagai dirinya sendiri sejak serial dimulai belum sedikit pun bermesraan dengan Cheoljung. Justru yang menjadi akhir adalah adegan saling tatap yang terasa set-up alias dibuat-buat.


Jika tujuannya ingin penutupan manis sederhana, rasanya kissing scene 10 detik saja juga masih sederhana.


- Ditarik mundur—kematian Byeong-in. Menyakitkan ulu hati bagi siapa pun yang bisa merasakan niat baiknya sejak kemunculan episode 2. Bisa dibilang garis takdir mematikan Byeong-in terlalu kejam, disandingkan dengan semua pemeran protagonis yang akhirnya melengkungkan senyum. Tapi mungkin itu fungsi kehadirannya: tidak untuk dikotakkan sebagai protagonis atau antagonis. Dan tidak untuk disakiti lagi bila dibiarkan terus menatap pujaan hati. 


Sayangnya, kepergian Byeong-in yang ditutup manis dengan ingatannya yang masih bersama So Yong ditakar seuprit. Cinta kasih Byeong-in yang terus-menerus ditegaskan ke penonton tak didukung dengan gambaran-gambaran gamblang bagaimana dulu mereka hidup berdampingan.

Lebih ciamik bila tidak hanya satu adegan masa lalu So Yong bersama Byeong-in yang terekam di napas terakhirnya. Terlebih bila adegan masa kecil "bermain petak umpet 1-10" itu muncul juga.


Yaa sudahlah.

Satu ...

Dua ... 

Tiga

Empat ...

Semoga pemeran Byeong-in kembali hadir dengan serial tepat.

Post a Comment:

Kind words come from kind heart